Rabu, 03 Juni 2020

Fujifilm Disposable, Kamera Sachet yang Asyik



Mengabadikan momen mengunakan kamera fujifilm disposable memberikan pengalaman yang berbeda. Fujifilm disposable merupakan kamera film analog, dengan ukuran roll film 35mm.
Karena menggunakan film sebagai media menangkap cahaya, maka hasil jepretan fujifilm disposable akan memiliki output khas roll film yang klasik. Untuk melihat hasilnya, film tersebut harus melalui proses cuci scan terlebih dahulu.

Harga kamera ini antara 100-200 ribu rupiah, tergantung dari tipe dan jumlah roll filmnya (tempat belinya juga pengaruh sih). Dengan harga segitu menjadikan fujifilm disposable sebagai kamera baru termurah fujifilm. Kemasan kamera ini sederhana hanya menggunakan sachet yang mirip dengan kemasan chiki. kamera ini tidak menggunakan batrai dalam pengoprasiannya, jadi tidak perlu khawatir akan kehabisan batrai. Batrai didalam kamera hanya digunakan untuk keperluan flash.

Yang saya gunakan adalah fujifilm dispo yang  jumlah filmnya 39, pengoprasianya mudah seperti menggunakan kamera saku film pada tahun 2000an. Sebelum mengambil gambar pengguna harus memutar (mengokang) gulungan film yang ada dibawah tombol shutter sampai mentok baru bisa menjepret. Saran saya jangan langsung diputar setelah mengambil gambar, untuk menghindari terbuangnya film sia-sia karena tombol shutter tidak sengaja tertekan. Bagi yang terbiasa menggunakan kamera digital (DSLR, mirrorless, pocket, hp) harus lebih memperhitungkan momen sebelum menjepret.

Kamera ini menggunaan lensa 32mm fix, dan memiliki bukaan f10, Karena kamera yang saya gunakan base isonya 400 maka  akan maksimal bila digunakan pada pagi hari- sore hari atau ketika matahari masih bersinar. jangan digunakan didalam ruangan ataupun malam hari walaupun dengan bantuan flash, kecuali untuk selfie, hasilnya mengecewakan & memalukan. jika ingin memotret menggunakan kamera disposable dimalam hari ataupun didalam ruangan pilihlah yang memiliki base iso 1600, seharusnya menghasilkan gambar yang lebih bagus.
Glico sign, malam hari

Fujifilm disposable memiliki masa berlaku/ expired date. Agar hasilnya maksimal, sebaiknya segera dicuci-scan filmnya sebelum melewati masa berlaku. Memproses hasil kamera dispo pastikan terlebih dahulu bahwa sudah tidak ada roll film yang tersisa, bisa dilihat dari indikator disebelah tombol shutter, atau ketika penggulung rollnya diputar tidak mentok/ tidak ada bisa berhenti.

Seperti namanya "disposable" untuk mengeluarkan roll film dari dalam kamera kamu harus mencongkel bagian bawah kamera sehingga roll filmnya bisa diambil. lalu kameranya bisa dibuang atau dijadikan pajangan saja. Untuk cuci scan zaman now agak sulit, karena hampir semua studio sekarang sudah menjadi studio digital, dan tidak menerima cuci-scan film.

Saya lebih senang apabila hasil cuci scan bisa langsung saya secepatnya, oleh karena itu saya mencuci scan di salah satu studio foto Surabaya, yang konon katanya menjadi satu-satunya di surabaya yang masih melayani cuci scan film negatif. prosesnya membutuhkan waktu selama 2 jam. 

Ada juga beberapa lab film yang menerima cuci scan lewat paket, bisa jadi solusi jika ingin hasilnya yang lebih baik dan malas untuk datang langsung ke lab.Setelah saya buka cd hasil scan tersebut dirumah, maka terlihatlah hasil dari kamera fujifilm disposable, jika dibadingkan dengan hasil kamera digital atau bahkan kamera handphone menurut saya sebagai orang yang awam  hasilnya tidak terlalu tajam. tetapi output warna dan lainnya sangat klasik, keren bila dicetak maupun dipajang di sosial media tanpa perlu editing.
Fujifilm XA-3

Fujifilm disposable

Sebagai perbandingan kedua foto diatas diambil di bandara internasional ngurah rai Denpasar, waktu pengambilan hanya selisih 30 detik, output tidak saya edit sama sekali,foto bawah menggunakan fujifilm disposable, yang atas hasil dari fuji xa3 dengan iso 250, 25mm, f8, 1/2000. dengan hasil yang tanpa diedit tersebut bisa dipertimbangakan sendiri bagaimana hasil dari fujifilm dispo.

Seperti yang saya tulis diatas, fujifilm dispo kamera yang memiliki base iso 400 akan kurang maksimal bila digunakan pada malam hari maupun didalam ruangan yang kurang cahaya, belum lagi ada beberapa  banyak foto saya yang tidak bisa ditampilkan dengan baik gara-gara kamera saya melewati pemeriksaan x-ray kzl.
Dotonburi, Osaka

Overall saya cukup senang bisa menggunakan disposable kamera, hasilnya diatas ekspektasi saya, memang hasilnya tidak bisa langsung dilihat,dan  merepotkan untuk mencari tempat cuci scan. tetapi ketika sudah dicuci dan scan kemudian hasilnya bagus, bisa menjadi sesuatu yang candu, ingin motret pakai kamera film lagi hehe. Sebagai perumpamaan memotret menggunakan kamera film ibarat mengendarai motor klasik, rasanya pasti berbeda.

Oke demikian pengalaman amatir saya dalam menggunakan fujifilm disposable kamera, yang jelas kamera ini bisa banget dicoba untuk memotret, terimakasih sudah mampir di blog saya. :)

Bous foto jepretan fujifilm disposable:
Pemandangan dari Osaka Castle

Kapal di danau Osaka Castle

Shinkanshen Tokyo Station

Tokyo Station

Tokyo Castle

Hachiko Statue

Pengantin di Meiji-Jingu Shrine

Shibuya Crossing

Gerbang masuk Meiji-jingu Shrine

Stasiun Harajuku


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Perjalanan ke Kawaguchiko, Jepang

  Gunung Fuji adalah ikon Jepang, gunung ini sering digambarkan dalam komik, dan anime Jepang. Jika kamu ingin melihat gunung fuji, cara ter...