Mengabadikan momen mengunakan kamera
fujifilm disposable memberikan pengalaman yang berbeda. Fujifilm disposable
merupakan kamera film analog, dengan ukuran roll film 35mm.
Karena menggunakan film sebagai
media menangkap cahaya, maka hasil jepretan fujifilm disposable akan memiliki
output khas roll film yang klasik. Untuk melihat hasilnya, film tersebut harus
melalui proses cuci scan terlebih dahulu.
Harga kamera ini antara 100-200 ribu
rupiah, tergantung dari tipe dan jumlah roll filmnya (tempat belinya juga
pengaruh sih). Dengan harga segitu menjadikan fujifilm disposable sebagai kamera
baru termurah fujifilm. Kemasan kamera ini sederhana hanya menggunakan sachet
yang mirip dengan kemasan chiki. kamera ini tidak menggunakan batrai dalam
pengoprasiannya, jadi tidak perlu khawatir akan kehabisan batrai. Batrai
didalam kamera hanya digunakan untuk keperluan flash.
Yang saya gunakan adalah fujifilm
dispo yang jumlah filmnya 39, pengoprasianya mudah seperti menggunakan
kamera saku film pada tahun 2000an. Sebelum mengambil gambar pengguna harus
memutar (mengokang) gulungan film yang ada dibawah tombol shutter sampai mentok
baru bisa menjepret. Saran saya jangan langsung diputar setelah mengambil
gambar, untuk menghindari terbuangnya film sia-sia karena tombol shutter tidak
sengaja tertekan. Bagi yang terbiasa menggunakan kamera digital (DSLR,
mirrorless, pocket, hp) harus lebih memperhitungkan momen sebelum menjepret.
Kamera ini menggunaan lensa 32mm
fix, dan memiliki bukaan f10, Karena kamera yang saya gunakan base isonya 400
maka akan maksimal bila digunakan pada pagi hari- sore hari atau ketika
matahari masih bersinar. jangan digunakan didalam ruangan ataupun malam hari
walaupun dengan bantuan flash, kecuali untuk selfie, hasilnya mengecewakan
& memalukan. jika ingin memotret menggunakan kamera disposable dimalam hari
ataupun didalam ruangan pilihlah yang memiliki base iso 1600, seharusnya menghasilkan
gambar yang lebih bagus.
| Glico sign, malam hari |
Fujifilm disposable memiliki masa
berlaku/ expired date. Agar hasilnya maksimal, sebaiknya segera
dicuci-scan filmnya sebelum melewati masa berlaku. Memproses hasil kamera dispo
pastikan terlebih dahulu bahwa sudah tidak ada roll film yang tersisa, bisa
dilihat dari indikator disebelah tombol shutter, atau ketika penggulung rollnya
diputar tidak mentok/ tidak ada bisa berhenti.
Seperti namanya "disposable"
untuk mengeluarkan roll film dari dalam kamera kamu harus mencongkel bagian
bawah kamera sehingga roll filmnya bisa diambil. lalu kameranya bisa dibuang
atau dijadikan pajangan saja. Untuk cuci scan zaman now agak sulit, karena
hampir semua studio sekarang sudah menjadi studio digital, dan tidak menerima
cuci-scan film.
Saya lebih senang apabila hasil cuci
scan bisa langsung saya secepatnya, oleh karena itu saya mencuci scan di salah
satu studio foto Surabaya, yang konon katanya menjadi satu-satunya di surabaya
yang masih melayani cuci scan film negatif. prosesnya membutuhkan waktu selama
2 jam.
Ada juga beberapa lab film yang menerima cuci scan lewat paket, bisa
jadi solusi jika ingin hasilnya yang lebih baik dan malas untuk datang langsung
ke lab.Setelah saya buka cd hasil scan
tersebut dirumah, maka terlihatlah hasil dari kamera fujifilm disposable, jika
dibadingkan dengan hasil kamera digital atau bahkan kamera handphone menurut saya
sebagai orang yang awam hasilnya tidak terlalu tajam. tetapi output
warna dan lainnya sangat klasik, keren bila dicetak maupun dipajang di sosial
media tanpa perlu editing.
| Fujifilm XA-3 |
| Fujifilm disposable |
Sebagai perbandingan kedua foto
diatas diambil di bandara internasional ngurah rai Denpasar, waktu pengambilan
hanya selisih 30 detik, output tidak saya edit sama sekali,foto bawah menggunakan fujifilm disposable, yang atas hasil
dari fuji xa3 dengan iso 250, 25mm, f8, 1/2000. dengan hasil yang tanpa
diedit tersebut bisa dipertimbangakan sendiri bagaimana hasil dari fujifilm
dispo.
Seperti yang saya tulis diatas,
fujifilm dispo kamera yang memiliki base iso 400 akan kurang maksimal bila
digunakan pada malam hari maupun didalam ruangan yang kurang cahaya, belum lagi
ada beberapa banyak foto saya yang tidak bisa ditampilkan dengan baik gara-gara kamera saya melewati
pemeriksaan x-ray kzl.
| Dotonburi, Osaka |
Overall saya cukup senang bisa
menggunakan disposable kamera, hasilnya diatas ekspektasi saya, memang hasilnya
tidak bisa langsung dilihat,dan merepotkan untuk mencari tempat cuci scan.
tetapi ketika sudah dicuci dan scan kemudian hasilnya bagus, bisa menjadi sesuatu
yang candu, ingin motret pakai kamera film lagi hehe. Sebagai perumpamaan
memotret menggunakan kamera film ibarat mengendarai motor klasik, rasanya pasti
berbeda.
Oke demikian pengalaman amatir saya
dalam menggunakan fujifilm disposable kamera, yang jelas kamera ini bisa banget
dicoba untuk memotret, terimakasih sudah mampir di blog saya. :)
Bous foto jepretan fujifilm disposable:
| Pemandangan dari Osaka Castle |
| Kapal di danau Osaka Castle |
| Shinkanshen Tokyo Station |
| Tokyo Station |
| Tokyo Castle |
| Hachiko Statue |
| Pengantin di Meiji-Jingu Shrine |
| Shibuya Crossing |
| Gerbang masuk Meiji-jingu Shrine |
| Stasiun Harajuku |